Kualitas, biaya dan pertumbuhan bisnis
OPINI




Untuk membangun kualitas yang baik tentunya ada sejumlah biaya yang tidak kecil yang perlu diinvestasikan oleh industri. Dari membangun sumber daya manusia yang terlatih, pembelian peralatan dan pemeliharaannya, sampai dengan proses penjaminan mutu. Pertanyaan yang muncul, apa keuntungan yang bagi industri dari biaya yang dikeluarkan tersebut?
Kualitas memegang peranan yang fundamental bagi pertumbuhan bisnis farmasi. Bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tapi juga tentang membangun kepercayaan, reputasi, dan keberlanjutan jangka panjang.
Produk berkualitas tinggi membangun kepercayaan konsumen, tenaga kesehatan (dokter, apoteker), dan regulator. Kepercayaan ini adalah fondasi dari reputasi yang baik, yang pada gilirannya menarik lebih banyak pelanggan dan mitra bisnis. Produk yang cacat atau tidak efektif dapat merusak reputasi dengan cepat dan berdampak negatif pada penjualan dan citra perusahaan.
Produk farmasi (obat-obatan, vaksin, alat kesehatan) berdampak langsung pada kesehatan dan nyawa manusia. Kualitas yang buruk, seperti kontaminasi, dosis yang salah, atau bahan aktif yang tidak efektif, dapat menyebabkan efek samping yang parah, kegagalan terapi, bahkan kematian. Memastikan kualitas tertinggi adalah jaminan dasar untuk keselamatan pasien, yang secara langsung membangun kepercayaan.
Kita belajar banyak dari kasus kontaminasi etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam obat sirup di Indonesia, yang mencuat pada akhir tahun 2022, membawa dampak tragis dan signifikan. Bagi pasien, terutama anak-anak balita, dampaknya sangat fatal, menyebabkan lonjakan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang mengakibatkan ratusan kematian dan penderitaan jangka panjang bagi yang selamat, menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan obat sirop. Sementara itu, bagi industri farmasi, kasus ini memicu krisis kepercayaan publik yang parah, pengetatan regulasi dan pengawasan drastis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), penarikan massal produk dari peredaran, penghentian sementara produksi dan penjualan obat sirup, tuntutan hukum terhadap perusahaan yang terlibat, kerugian finansial besar, serta mendorong evaluasi dan reformasi menyeluruh terhadap sistem penjaminan mutu bahan baku dan produk jadi di seluruh rantai pasok industri farmasi nasional.
Pasien dan tenaga kesehatan mengandalkan produk farmasi untuk menyembuhkan penyakit, mengelola kondisi kronis, atau mencegah penyakit. Kualitas memastikan bahwa produk tersebut bekerja sebagaimana mestinya (memiliki efikasi yang terbukti). Jika produk tidak efektif karena masalah kualitas, kepercayaan terhadap produk tersebut, perusahaan pembuatnya, dan bahkan industri secara keseluruhan akan terkikis.
Selain membangun kepercayaan dan reputasi, fokus pada kualitas sejak awal dapat mengurangi risiko kesalahan produksi, produk gagal, dan penarikan produk (recall). Hal ini secara signifikan mengurangi biaya yang terkait dengan pemborosan bahan baku, tenaga kerja tambahan untuk perbaikan, logistik pengembalian, dan potensi kompensasi kepada konsumen. Proses produksi yang berkualitas tinggi cenderung lebih efisien dan menghasilkan produk yang konsisten.
Di sisi lain perusahaan yang dikenal menghasilkan produk yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi akan memiliki keunggulan dalam menarik dan mempertahankan pelanggan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih premium dan membangun loyalitas merek yang kuat.
Budaya kualitas yang kuat dalam organisasi juga mendukung inovasi dan pengembangan produk baru. Pemahaman yang mendalam tentang proses dan standar kualitas memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan produk baru dengan risiko kegagalan yang lebih rendah dan memastikan kualitas produk sejak tahap awal pengembangan.
Terakhir, standar kualitas yang tinggi seringkali menjadi persyaratan untuk memasuki pasar internasional. Perusahaan farmasi yang mampu memenuhi standar kualitas global akan memiliki peluang yang lebih besar untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan.
Jadi kualitas itu apakah biaya yang membebani atau fondasi untuk perkembangan bisnis yang berkesinambungan?